Virtual Class

VIRTUAL LEARNING/VIRTUAL CLASSROOM SEBAGAI MODEL PENDIDIKAN UNTUK MASA DEPAN

Teknologi yang sedang hangat dibincangkan dan dikembangkan adalah teknologi tentang Kelas Virtual(Virtual ClassRoom). Virtual ClassRoom akan menjadi trend teknologi pembelajaran masa depan. Dengan. Pemanfaatan teknologi pembelajaran seperti video conference, audio conference, e-learning, CD interaktif, dll telah dimulai di sejumlah institusi Pendidikan pada saat ini dan masih sangat sedikit.

Banyak orang di seluruh penjuru dunia mengakui bahwa Pendidikan Jarak Jauh(Virtual ClassRoom) dapat digunakan sebagai salah satu cara yang efektif untuk mengatasi permasalahan pendidikan yang sulit diatasi dengan cara konvensional. Permasalahan itu misalnya banyaknya anak usia sekolah yang tidak dapat mengikuti pendidikan konvensional karena tinggal di tempat yang jauh dari sekolah, banyaknya anak maupun orang dewasa yang ingin memperoleh pendidikan tetapi tidak dapat mengikuti pendidikan konvensional karena harus bekerja mencari nafkah pada jam jam sekolah, banyaknya orang yang pada waktu mudanya tidak mendapatkan kesempatan memperoleh pendidikan dan sekarang ingin mendapatkan kesempatan kedua tetapi tidak dapat meninggalkan pekerjaannya, banyaknya orang yang ingin mendapatkan pendidikan tetapi tidak dapat karena cacat badan, sakit, tinggal di penjara, tidak dapat meninggalkan rumah karena banyaknya urusan dan tanggung jawab keluarga, dan sebagainya.

Sampai saat ini media pembelajaran Konvensional masih banyak digunakan dalam sistem pendidikan dengan menggunakan media cetak. Media ini seringkali ditunjang dengan media radio, TV, kaset audio, dan kaset video.sebenarnya media tersebut di atas kurang memberikan kesempatan kepada siswa dan guru untuk saling berinteraksi, karena itu menyebabkan adanya jarak transaksi yang besar. Artinya media tersebut kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkomunikasi, berdialog, atau berinteraksi dengan guru. Akibatnya siswa yang mendapatkan kesulitan dalam memahami isi pelajaran tidak dapat menanyakan kesulitan itu kepada guru. Dengan demikian kalau siswa salah dalam menafsirkan isi pelajaran, kesalahan itu akan disimpannya dan dibawanya terus sebelum ada orang yang memberi penjelasan mengenai penafsiran yang benar.

Virtual Learning banyak sekali memberi keuntungan antara lain :
Potensi yang utama adalah dapat memberikan peluang bagi siswa untuk berinteraksi dengan guru, dengan teman, maupun dengan bahan belajarnya.

--Siswa dapat berkomunikasi dengan gurunya melalui e-mail. Komunikasi ini bersifat orang perorang. Siswa dapat mengajukan pertanyaan kapan saja dia mau. Guru akan menjawab secepat mungkin sesuai dengan waktu yang dimilikinya. Cara berkomunikasi seperti ini jauh lebih cepat dari pada komunikasi yang dilakukan melalui pertemuan tatap muka.

--Siswa dapat berkomunikasi dengan guru dan teman-temannya secara bersama-sama melalui papan buletin. Dalam forum ini pertanyaan seorang siswa kepada guru dapat dibaca oleh teman-temannya yang mengambil pelajaran yang sama. Jawaban guru juga dapat dibaca oleh siswa lain yang tidak mengajukan pertanyaan. Dalam proses ini guru juga dapat melontarkan pertanyaan tadi kepada siswa yang lain. Siswa yang lain dapat memberikan jawaban yang akan dibaca oleh seluruh anggota kelas. Dengan demikian sesuatu persoalan dapat dipecahkan bersama antara guru dan semua siswa di dalam “kelas virtual-nya”.

--Komunikasi antara siswa dan guru atau antara siswa dengan siswa lain itu dapat dilakukan secara tidak bersamaan waktu maupun secara bersamaan waktu. Komunikasi melalui e-mail dan papan buletin seperti yang diutarakan di atas dilakukan secara tidak bersamaan waktu. Pengiriman dan penerimaan informasi tidak dilakukan pada waktu yang sama.

--Komunikasi yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan dapat dilaksanakan melalui forum diskusi secara on-line. Diskusi semacam itu dilakukan menurut jadwal waktu yang disepakati. Dengan demikian pada waktu yang sama semua peserta diskusi akan membuka internetnya. Masing-masing akan dapat membaca informasi yang masuk dan pada waktu itu juga akan dapat memberikan tanggapan. Diskusi semacam ini akan sama menariknya dengan konferensi melalui audio atau video. Hanya biayanya relatif lebih murah.

--Komunikasi antara siswa dengan isi pelajaran. Siswa akan terbiasa untuk mempelajari sendiri bahan belajar yang disajikan secara on-line. Karena bahan belajar on-line itu biasanya disertai dengan tes mandiri, siswa akan dapat menguji kemajuan belajar dirinya sendiri. Bila siswa memerlukan pengayaan bahan belajar siswa juga dapat mencari sumber bacaan yang sesuai melalui internet. Hal tersebut akan mernbiasakan siswa mencari informasi dan sumber belajar sendiri, tidak menunggu diberikan oleh guru. Karena itulah proses pembelajaran on-line ini sering kali disebut juga resource based learning atau belajar berbasis sumber.

• Guru dapat mengontrol aktivitas belajar siswa melaiui internet. Guru akan dapat melihat kapan siswa belajar, topik apakah yang dipelajari, berapa lama ia mempelajarinya, berapa kalikah ia mempelajari ulang topik itu. Guru juga dapat melihat apakah siswa mengerjakan latihan soal setelah selesai mempelajari topik tertentu. Berapa banyak soal yang dapat dikerjakan dengan betul. Berapa sekornya dan sebagainya.

• Virtual learning dapat menyajikan pelajaran dengan cara yang menarik. Dalam memberikan penjelasan dan contoh, virtual class yang terkoneksi internet dapat menggunakan gambar, diagram, chart, suara, dan juga gerakan. Kalau dalam memberikan penjelasan digunakan, kata, atau istilah, atau konsep yang umum dikenal oleh siswa, siswa dapat meng-klik kata, istilah, atau konsep itu dan akan muncul paparan yang dengan mudah dapat dipelajari siswa. Setelah mempelajari paparan itu siswa akan dengan mudah kembali ke pelajaran semula. Dengan cara ini interaksi antara siswa dan bahan belajar dapat berlangsung secara aktif.

KESIMPULAN:
Perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat orang berfikir untuk melakukan segala kegiatan sehari-hari khususnya pada bidang pendidikan menjadi mudah dengan menggunakan suatu teknologi yang bernama Virtual ClassRoom. Tidak perlu ada kelas nyata, pelajaran nyata, ijazah nyata, rapot nyata. Semua yang berbau pendidikan dilakukan dengan serba virtual. Untuk beberapa tahun ke depan pendidikan di dunia akan lebih baik jika mencoba untuk menggunakan teknologi Virtual ClassRoom karena dapat menghasilkan generasi-generasi yang kritis dan lebih baik. Teknologi ini diharapkan bisa diterapkan di instansi pendidikan diseluruh penjuru dunia dari Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi.

1 komentar:

FORCIBAS mengatakan...

Perkembangan teknologi sangat pesat. Virtual class makin banyak digunakan, salah satu contohnya bisa dilihat di link berikut :

http://v-class.gunadarma.ac.id/